RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Penurunan
harga minyak mentah di bawah US $ 45 per barrel tersendat setelah
kelesuan melanda rig pengebor AS untuk minggu kedua di tengah
berlimpahnya stok minyak global.
![]() |
Minyak
berjangka di New York meningkat sebanyak 0,8%, memangkas penurunan pada
Jumat lalu sebesar 2,8%. Jumlah rig yang mencari minyak merosot ke
level terendah dalam hampir dua bulan terakhir, menurut Baker Hughes
Inc. Pengolahan minyak mentah China naik pada bulan lalu karena
permintaan bensin mendorong produksi kilang minyak lebih tinggi, menurut
data dari Biro Statistik Nasional hari Minggu.
Pekan
lalu minyak merosot karena Goldman Sachs Group Inc. mengatakan bahwa
surplus lebih besar dari yang dipikirkan dan harga bisa jatuh ke $ 20
per barel. Anggota terkemuka dari Organisasi Negara-negara Pengekspor
Minyak mempertahankan output sementara stok minyak mentah AS tetap
berada di sekitar 100 juta barel di atas lima tahun rata-rata musiman.
Minyak
mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober naik sebanyak
34 sen menjadi $ 44,97 per barel di New York Mercantile Exchange dan
berada di level $ 44,85 pada pukul 09:05 pagi waktu Sydney. Kontrak
mengalami penurunan 3,1% pada pekan lalu. Volume semua berjangka yang
diperdagangkan adalah sekitar 605 di bawah rata-rata 100-hari. Dalam
tahun ini harga emas telah turun 16%.
Brent
untuk pengiriman Oktober, yang berakhir pada hari Selasa, 7 sen lebih
tinggi pada $ 48,21 per barel di bursa CE Futures Europe exchange.
Kehilangan 75 sen, atau 1,5%, ke level $ 48,14 pada hari Jumat.(frk)
Sumber: Bloomberg
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.