RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas
kokoh di dekat level tertingginya dalam tujuh pekan terakhir seiring
para investor mencoba untuk mencari tahu kapan Federal Reserve akan
menaikan tingkat suku bunga acuan, dengan Wakil Ketua Stanley Fischer
menambah perdebatan dengan mengisyaratkan kenaikan suku bunga tahun ini.
Bullion
untuk pengiriman segera naik sebanyak 0,2 persen ke level $1,159.10 per
ons dan berada di level $1,158.20 pukul 11:33 di Singapura, menurut
harga generik Bloomberg. Harga emas naik ke level $1,159.78 dalam
perdagangan intraday Jumat, tertinggi sejak 24 Agustus lalu, dan naik
sebesar 1,6 persen pekan lalu. Kenaikan
harga emas untuk tiga dari empat minggu terakhir, rebound dari level
terendah dalam lima tahun terakhir pada bulan Juli lalu, di tengah
spekulasi bahwa The Fed mungkin menahan diri dari pengetatan kebijakan
moneter sampai tahun depan. Fischer pada hari Minggu kemarin mengatakan
bahwa ekonomi AS mungkin cukup kuat untuk melakukan peningkatan suku
bunga pada akhir tahun, sementara memperingatkan bahwa para pembuat
kebijakan memantau perlambatan pertumbuhan dan perkembangan
internasional dalam memutuskan waktu kenaikan. Kemungkinan untuk
menaikan tingkat suku bunga The Fed pada tahun 2015 di bawah 40 persen,
menurut data berjangka.
Bullion
dari kemurnian 99,99 persen naik sebanyak 0,8 persen ke level 236,75
yuan per gram ($1,162.66 per ons) di Shanghai Gold Exchange, level
tertinggi sejak 25 September lalu, dan berada di level 236,75 yuan. Perak
untuk pengiriman segera sedikit berubah pada level $15,8535 per ons.
UBS Group AG memangkas outlook harga emas 2016 naik 13 persen ke level $
17,50 terkait ketidakpastian ekonomi makro yang lebih luas dan
kekhawatiran atas perlambatan ekonomi China, menurut sebuah laporan pada
9 Oktober lalu. Spot platinum sedikit berubah, sementara paladium turun
sebesar 0,2 persen. (izr)
Sumber: Bloomberg







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.