Jumat, 06 November 2015

Aplikasi untuk Tunjangan Pengangguran di AS Naik ke Lima Minggu Tertinggi


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran naik ke level tertinggi dalam lima minggu terakhir, mewakili jeda dalam kemajuan baru-baru ini yang membuat angka klaim berada di level terendah sejak tahun 1973. 

Aplikasi meningkat 16.000 menjadi 276.000 dalam pekan yang berakhir 31 Oktober, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis. Hal ini menandai kemajuan terbesar sejak akhir Februari, sementara tingkat melebihi perkiraan rata-rata survei Bloomberg di 262.000. Klaim rata-rata empat minggu naik dari level terendah dalam empat dekade. 

Pengusaha berniat memastikan pekerja terampil tetap berada dalam payroll mereka yang telah mempertahankan garis pemecatan, membuat penyesuaian untuk menggunakan rencana sebagai gantinya dalam menanggapi perlambatan ekonomi di luar negeri. Laporan hari Jumat diproyeksikan akan menunjukkan pertumbuhan pekerjaan selangkah turun dari rata-rata sepanjang tahun ini. 

Perkiraan dari 48 ekonom dalam survei Bloomberg berkisar antara 255.000 sampai 275.000. Klaim pada pekan sebelumnya direvisi di angka 260.000. Laporan lain, dirilis pada waktu yang sama, menunjukkan produktivitas tak terduga naik 1,6% pada tingkat tahunan di kuartal ketiga, sedangkan biaya tenaga kerja naik kurang dari perkiraan.(frk)

Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.