Jumat, 06 November 2015

Sebagian Saham Asia Naik seiring Investor Tunggu Laporan Pekerjaan AS

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA -  Sebagian besar saham Asia menguat seiring investor menunggu data pekerjaan AS untuk mengukur apakah ekonomi cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga pertama Federal Reserve dalam hampir satu dekade. 


Sekitar tiga saham naik untuk setiap dua yang jatuh pada MSCI Asia Pacific Index, yang diperdagangkan sedikit berubah pada level 134,81 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo. Para ekonom memperkirakan laporan pekerjaan Oktober oada hari Jumat akan menunjukkan peningkatan dari 185.000 pekerja non-pertanian, dibandingkan dengan 142.000 pada bulan sebelumnya. Pejabat Federal Reserve mulai dari Ketua Janet Yellen sampai ke Kepala Fed Atlanta Dennis Lockhart menggarisbawahi minggu ini bahwa bank sentral masih akan tergantung data untuk mengalmbil keputusan terkait Fed rate. Prospek biaya pinjaman AS yang lebih tinggi tahun ini telah mengeruhkan rally saham global dari aksi jual kuartal lalu, dengan bank sentral di Jepang dan kawasan euro masih ragu apakah mereka akan mendukung stimulus. 

Indeks Topix Jepang naik 0,3 persen menyusul yen mempertahankan empat hari kerugian terhadap dolar. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,2 persen. Indeks Australia S & P / ASX 200 turun 0,6 persen. S & P Indeks NZX 50 Selandia Baru sedikit berubah., sementara pasar di Cina dan Hong Kong belum memulai perdagangan. (sdm)
Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.