Rabu, 18 November 2015

Banjir Pasokan, Harga Minyak Mentah Turun Hingga 2%

\Banjir Pasokan, Harga Minyak Mentah Turun Hingga 2%\

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak mentah berjangka merosot lebih dari 2 persen, melanjutkan penurunannya setelah sempat jeda. Persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang naik selama delapan minggu mendatangkan kekhawatiran tentang meluapnya stok minyak.
American Petroleum Institute (API) mengatakan, stok minyak mentah AS jatuh minggu lalu sebesar 482.000 barel karena impor yang lebih rendah dan produksi kilang lebih tinggi. Namun, stok minyak sudah hampir mencapai 2 juta barel, mendekati rekor tertinggi April di atas 490 juta barel.
Selain itu, API mencatat stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma hub pengiriman untuk minyak mentah Amerika, telah mengalami kenaikan 1,3 juta barrels. Meningkatnya stok di Cushing, telah menekan harga minyak mentah Amerika.

Melansir Reuters, Rabu (18/11/2015), West Texas Intermediate (WTI) berjangka CLc1 minyak mentah AS melemah USD1,07, atau 2,6 persen menjadi USD40,67 per barel. Minyak mentah berjangka LCOc1, Brent, turun 99 sen atau 2,2 persen menjadi USD43,57 per barel.
Kebanyakan pedagang dan analis memperkirakan dua tolak ukur untuk mengantisipasi harga minyak mentah yang lebih tinggi telah merosot. WTI berjangka telah berada di bawah USD50 per barel lagi setelah jatuh pada krisis keuangan periode 2008-2009.
(mrt)
 
Sumber : http://economy.okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.