![]() |
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak mentah berjangka merosot
lebih dari 2 persen, melanjutkan penurunannya setelah sempat jeda.
Persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang naik selama delapan
minggu mendatangkan kekhawatiran tentang meluapnya stok minyak.
American Petroleum Institute (API) mengatakan, stok minyak mentah AS
jatuh minggu lalu sebesar 482.000 barel karena impor yang lebih rendah
dan produksi kilang lebih tinggi. Namun, stok minyak sudah hampir
mencapai 2 juta barel, mendekati rekor tertinggi April di atas 490 juta
barel.
Selain itu, API mencatat stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma hub
pengiriman untuk minyak mentah Amerika, telah mengalami kenaikan 1,3
juta barrels. Meningkatnya stok di Cushing, telah menekan harga minyak
mentah Amerika.
Melansir Reuters,
Rabu (18/11/2015), West Texas Intermediate (WTI) berjangka CLc1 minyak
mentah AS melemah USD1,07, atau 2,6 persen menjadi USD40,67 per barel.
Minyak mentah berjangka LCOc1, Brent, turun 99 sen atau 2,2 persen
menjadi USD43,57 per barel.
Kebanyakan pedagang dan analis memperkirakan dua tolak ukur untuk
mengantisipasi harga minyak mentah yang lebih tinggi telah merosot. WTI
berjangka telah berada di bawah USD50 per barel lagi setelah jatuh pada
krisis keuangan periode 2008-2009.
(mrt)
Sumber : http://economy.okezone.com








0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.