Jumat, 13 November 2015

Bursa Saham Jepang Melemah Diiringi Penguatan Yen


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Saham Jepang jatuh, memangkas kenaikan mingguan keempat pada Indeks Topix, seiring saham di Tokyo mengikuti aksi jual global dan para investor menunggu laporan laba dari tiga kreditur utama di Jepang. Indeks Topix turun 1,1 % ke level 1,576.59 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, memangkas pekan ini terlebih dahulu sebesar 0,9 %. Musim pendapatan berlangsung, sekitar 55 % dari Indeks Topix berkonstituen laba kuartalan telah melampaui perkiraan. Kemarin, Yen menguat terhadap dolar setelah para pejabat Federal Reserve menekankan adanya tindakan kehati-hatian untuk kebijakan moneter, bahkan saat mereka menegaskan preferensi mereka untuk kenaikan suku bunga tahun ini. 

Indeks Topix menguat 16 % dari level terendahnya bulan September seiring para investor mengkaji data ekonomi sebagai petunjuk Bank of Japan (BOJ) yang akan menambahkan stimulus moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya terkait The Fed memulai pengetatan kebijakan. Sementara kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga AS dapat membebani aset berisiko di seluruh dunia, untuk ekuitas Jepang yang sebagian diimbangi oleh penguatan dolar, yang dapat meningkatkan prospek pendapatan bagi eksportir. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1 % ke level 19,496.12 pada hari Jumat. Sedangkan Yen diperdagangkan pada level 122,57 per dolar setelah kemarin menguat 0,2 %. (knc)

Sumber : Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.