RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Bursa kawasan Asia Pasifik tergelincir pada
perdagangan akhir pekan ini. Terseret sentimen harga komoditas
khususnya minyak dunia yang anjlok di pasar internasional. Dilansir dari CNBC, Jumat 13 November 2015, minyak mentah
mencapai posisi terendahnya pada perdagangan semalam, merespons
melimpahnya cadangan minyak mentah Amerika Serikat. Komoditas emas pun
mengalami tekanan sentimen Bank Sentral AS (The Fed) yang rencananya
akan menaikkan suku bunga acuannya bulan depan.
Sementara itu harga tembaga juga mencapai lebel terendahnya dalam
enam tahun. Terluka karena oleh penguatan dolar dan kekhawatiran terus
melemahnya ekonomi China.
Indeks Nikkei 255 Jepang turun 1,1 persen pada pembukaan pagi ini.
Saham Toshiba anjlok hampir delapan persen, setelah raksasa elektronik
tersebut berperang dengan isu nuklir dengan AS. Saham perusahaan migas
impex juga merosot 1,3 persen.
Di Australia, indeks Standard & Poor's 200 jatuh 2 persen, yang
merupakan level terendah sejak Oktober lalu. Saham perusahaan energi
Santos memimpin penurunan sebesar 7,8 persen, Sedangkan Woodside
Petroleum dan Oil Search anjlok 3,4 persen masing-masing.
Penambang besar seperti BHP Billiton dan Rio Tinto turun
masing-masing hampir tiga persen. Sementara produsen emas seperti
Newcrest Mining turun dua kali lipat sebesar 3,1 persen pada jam pertama
perdagangan.
Indeks Kospi di Korea selatan meluncur 0,8 persen. Saham SK
Innovation dan S- Oil dibuka turun 2,6 persen dan 1,5 persen
masing-masing.
Saham perusahaan otomotif, Kia Motor turun 1,4 persen, sedangkan
Hyundai Motor dan Sangyong Motor tergelincir masing-masing 0,4 dan 0,2
persen.
Sumber : http://bisnis.news.viva.co.id







0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.