Kamis, 05 November 2015

Komentar The Fed Jatuhkan Harga Emas

The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol.

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Harga emas tenggelam pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) ke level terendah dalam hampir 2 bulan terakhir. Penyebab kejatuhan harga emas adalah komentar dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (the Fed) Janet Yellen yang menyatakan bahwa Bank Sentral AS bisa menaikkan suku bunga pada pertemuan yang akan diadakan pada Desember nanti.

Mengutip Wall Street Journal, Kamis (5/11/2015), kontrak emas yang paling aktif diperdagangkan untuk pengiriman Desember turun US$ 7,90 per ons atau 0,7 persen ke US$ 1.106,20 per ons di Divisi Comex New York Mercantile Exchange. Level tersebut adalah penutupan terendah sejak 15 September.

Janet Yellen dalam pernyataannya di House Financial Services Committee mengatakan bahwa kenaikan suku bunga pada Desember sangat memungkinkan setelah melihat data-data ekonomi yang ada.

Pasar tenaga kerja terus bertumbuh sesuai target. Selain itu, angka inflasi juga hampir menyentuh target the Fed yaitu 2 persen.

"Semua katanya mengarah ke penilaian bahwa suku bunga dipastikan akan naik pada Desember nanti. Itu yang membuat pelaku pasar ketakutan sehingga harga emas terjatuh," kata Wakil Presiden RBC Capital Markets Global Futures, New York, George Gero.

Harga emas telah melemah lebih dari 6,8 persen jika dihitung sejal pertengahan Oktober lalu karena investor kembali menata ulang portofolio mereka menanggapi perubahan kebijakan dari the Fed.

Semula Bank Sentral AS memastikan dengan data-data yang ada belum mendukung untuk menaikkan suku bunga. Para pelaku pasar langsung menanggapinya dengan kesimpulan bahwa rencana kenaikan suku bunga akan dilakukan pada tahun depan.

Namun dalam pertemuan yang diadakan pada pertengahan bulan lalu, the Fed memberikan sinyal bahwa ada kemungkinan the Fed akan menaikkan suku bunga di tahun ini juga.

"Kemungkinan suku bunga naik pada Desember ini di level 60 persen. Hal tersebut menjadi sangat berpengaruh kepada harga emas," tambah Gero.

Saat ini, pelaku pasar sedang menunggu data tenaga kerja AS yang akan keluar pada Jumat waktu setempat. Data tersebut adalah kunci bagi the Fed untuk menaikkan atau tetap mempertahankan suku bunga. (Gdn/Ndw)

Sumber : http://bisnis.liputan6.com

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.