Jumat, 05 Februari 2016

Saham China Menuju Minggu Terbaik Sejak Desember; Saham Hongkong Naik


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Saham China menuju kenaikan mingguan terbesar mereka tahun ini karena penambahan likuiditas oleh bank sentral, rebound komoditas serta penguatan yuan membantu membendung penurunan terburuk ekuitas di antara pasar global. 

Indeks Shanghai Composite sedikit berubah di 2,779.19 pada 09:57 waktu setempat, terkait kenaikan indeks sebesar 1,6 persen minggu ini. Shenzhen Zhongjin Lingnan Nonfemet Co memimpin kenaikan saham-saham material, sementara Guangshen Railway Co memimpin kenaikan pada saham industri. Indeks Hang Seng Chinese Enterprises naik 1,7 persen, memangkas kerugian pekan ini menjadi 1,6 persen. 

Bank Rakyat China menyuntikkan 80 miliar yuan ($ 12 milyar) ke dalam sistem perbankan pada hari Kamis, menambah suntikan dana bulan lalu dari 2 triliun yuan karena pembuat kebijakan yang bergerak untuk meringankan kekurangan uang tunai sebelum liburan tahun baru dimulai selama seminggu pada 8 Februari nanti. Pembatasan professional China pada dana asing dikarenakan pembuat kebijakan berusaha untuk mendapatkan masuknya keuntungan ke indeks saham global MSCI Inc dan meningkatkan pasar keuangan negara setelah rekor arus keluar modal. Yuan di Hong Kong bersiap untuk untuk kenaikan mingguan keempat.
Indeks Hang Seng naik 0,8% ke 19,333.58, pemangkasan penurunan untuk minggu ini ke 1,7%.(mrv)
Sumber: Bloomberg

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.