Rabu, 29 Maret 2017

Harga Emas Turun Tertekan Kuatnya Dolar

PT RIFAN FINANCINDO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir sedikit lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB). Turunnya harga emas karena tertekan penguatan dolar AS dan pasar saham AS memperpanjang keuntungan mereka.


Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun USD0,1 atau 0,01%, menjadi menetap di USD1.255,60 per ounce.

Pada awalnya logam mulia lebih tinggi karena dukungan dari ketidakpastian politik dan ekonomi AS, serta harapan dolar yang lebih lemah. Para pedagang sedang menunggu rilis beberapa laporan ekonomi pekan ini. Pidato oleh Kepala Cabang Federal Reserve Chicago Charles Evans, laporan produk domestik bruto dan klaim pengangguran mingguan serta laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi.

Laporan-laporan ekonomi yang dirilis pekan ini akan memberikan beberapa petunjuk tentang kapan Federal Reserve AS bermaksud untuk menaikkan suku bunga berikutnya. Investor percaya Fed akan menaikkan suku bunga dari 1% menjadi 1,25% selama pertemuan FOMC Juni.

Menurut alat pemantau Fed CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 1% menjadi 1,25% mencapai 4% pada pertemuan Mei dan 47% untuk pertemuan Juni, bersama dengan peluang 2% meningkat ke 1,5%.

Perak untuk pengiriman Mei bertambah 14,4 sen atau 0,8% menjadi ditutup pada USD18,252 per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun USD11,6 atau 1,2% menjadi ditutup pada USD957,40 per ounce.


Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Gangguan Produksi Libya

Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB). Menguatnya harga minyak setelah laporan-laporan menunjukkan produksi minyak Libya terganggu, sehingga menurunkan kekhawatiran tentang melimpahnya pasokan global.

Laporan-laporan media mengatakan bahwa produksi pada ladang Sharara dan Wafa di Libya barat telah diblokir oleh faksi-faksi bersenjata, sehingga mengurangi produksi minyak negara itu sekitar sepertiganya.

Para analis mengatakan berita tersebut untuk sementara mengurangi kekhawatiran tentang kelebihan pasokan minyak global, dan mendukung harga minyak menguat.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, bertambah USD0,64 menjadi menetap di USD48,37 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, naik USD0,58 menjadi ditutup pada USD51,33 per barel di London ICE Futures Exchange.

Sumber : okezone.com


0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.