Senin, 27 Maret 2017

Sinyal Perpanjangan Pemangkasan Produksi, Minyak Mentah Meningkat

RIFAN FINANCINDO - Harga minyak mentah meningkat di sesi Asia pada hari Senin setelah pertemuan akhir pekan yang melihat beberapa janji perpanjangan pemangkasan produksi terkoordinasi oleh produsen utama OPEC dan non-OPEC.

Pada akhir pekan, komite bersama menteri produsen minyak OPEC dan non-OPEC telah setuju untuk meninjau apakah pakta global pembatasan pasokan harus diperpanjang selama enam bulan. Analis sektor minyak mengatakan kurangnya perpanjangan dapat langsung menyeret turun harga minyak mentah.

Minyak mentah AS West Texas Intermediate untuk bulan Mei di Bursa Perdagangan New York naik 0,44% menjadi $48,18 di awal sesi Asia. Di tempat lain, di Bursa Berjangka ICE London, minyak Brent untuk pengiriman bulan Mei terakhir dikutip naik 0,41% menjadi $51,01 per barel.

Dalam seminggu ke depan, pelaku pasar akan mengamati informasi mingguan baru stok minyak AS produk utama dan turunan pada hari Selasa dan Rabu untuk mengukur kekuatan permintaan konsumen minyak terbesar di dunia tersebut.

Pekan lalu, minyak berjangka ditutup lebih tinggi pada hari Jumat, tapi membukukan kerugian mingguan sekitar 2% karena pasar masih mempertimbangkan kenaikan produksi shale AS dan rekor tinggi stok minyak di AS terhadap upaya produsen utama untuk memangkas produksi dalam mengurangi melimpahnya pasokan global.

Data dari penyedia jasa ladang minyak Baker Hughes pada Jumat pekan lalu mengungkapkan bahwa jumlah rig aktif pengeboran minyak AS naik 21 pekan lalu, kenaikan mingguan kesepuluh berturut-turut. Yang menjadikan jumlah total ke 652, tertinggi September 2015.

Sementara itu, Badan Administrasi Informasi Energi AS mengatakan Rabu bahwa persediaan minyak mentah naik 5,0 juta barel pekan lalu ke level tertinggi sepanjang masa 533,1 juta, menambah kekhawatiran membanjirnya pasokan global.

Minyak telah jatuh tajam bulan ini di tengah kekhawatiran bahwa rebound produksi shale AS yang sedang berlangsung bisa menggagalkan upaya produsen utama lainnya untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran minyak global.

OPEC sepakat pada bulan November tahun lalu untuk membatasi produksi sekitar 1,2 juta barel per hari antara bulan Januari dan Juni. Rusia dan 10 produsen non-OPEC telah sepakat untuk bersama-sama memangkas tambahan sebesar 600.000 barel per hari.

Secara total, mereka sepakat untuk mengurangi produksi 1,8 juta barel per hari menjadi 32,5 juta hingga enam bulan pertama tahun ini, tapi hingga saat ini hanya berdampak sedikit pada tingkat persediaan.

Laporan bulanan terakhir OPEC menunjukkan stok minyak dunia pada bulan Januari naik menjadi 278 juta barel di atas rata-rata lima tahun.

( id.investing.com )

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.