RIFAN FINANCINDO - Harga Emas rebound pada akhir perdagangan Rabu dinihari (04/10) namun sempat menyentuh level terendahnya dalam tujuh minggu, setelah data ekonomi A.S. yang kuat memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga berikutnya di Amerika Serikat tahun ini dan mendorong imbal hasil AS dan dolar AS menguat.
Harga emas spot LLG naik 0,21 persen pada $ 1,273.40 per ons setelah dolar dan imbal hasil obligasi A.S. mereda dari tertinggi sebelumnya. Namun harga emas sebelumnya menyentuh level $ 1.267.76, level terendah sejak 15 Agustus dan turun lebih dari 6 persen dari level tertinggi satu tahun di $ 1.357,54 pada awal September.
Emas berjangka A.S. untuk pengiriman Desember ditutup pada $ 1,274.70 per ons.
Indikator Fedwatch CME menunjukkan pasar berada pada posisi 77 persen kemungkinan kenaikan suku bunga Desember setelah data Senin menunjukkan lonjakan aktivitas manufaktur A.S. Saham AS dan saham dunia juga naik ke rekor baru karena prospek pertumbuhan global positif mendorong investasi pada aset berisiko.
Dolar AS yang kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas yang tidak menghasilkan.
Posisi bersih hedge funds dan money managers di COMEX emas naik sembilan kali lipat dalam dua bulan sampai pertengahan September, membantu mendorong harga lebih tinggi, namun sejak itu turun tajam.
Sementara itu perak naik 0,55 persen pada $ 16,633 per ons namun masih mendekati level terendah sejak 9 Agustus.
Platinum datar pada $ 910,50 per ons dan paladium naik 0,98 persen pada $ 918,40 per ounce, tergelincir di bawah platinum setelah mencapai paritas harga untuk pertama kalinya dalam 16 tahun pekan lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi naik jika pelemahan dolar AS berlanjut. Juga perlu dicermati kondisi geopolitik seperti ketegangan AS-Korea Utara, yang jika mencuat lagi akan meningkatkan permintaan safe haven. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,275-$ 1,277, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,271-$ 1,269.
Harga emas spot LLG naik 0,21 persen pada $ 1,273.40 per ons setelah dolar dan imbal hasil obligasi A.S. mereda dari tertinggi sebelumnya. Namun harga emas sebelumnya menyentuh level $ 1.267.76, level terendah sejak 15 Agustus dan turun lebih dari 6 persen dari level tertinggi satu tahun di $ 1.357,54 pada awal September.
Emas berjangka A.S. untuk pengiriman Desember ditutup pada $ 1,274.70 per ons.
Indikator Fedwatch CME menunjukkan pasar berada pada posisi 77 persen kemungkinan kenaikan suku bunga Desember setelah data Senin menunjukkan lonjakan aktivitas manufaktur A.S. Saham AS dan saham dunia juga naik ke rekor baru karena prospek pertumbuhan global positif mendorong investasi pada aset berisiko.
Dolar AS yang kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas yang tidak menghasilkan.
Posisi bersih hedge funds dan money managers di COMEX emas naik sembilan kali lipat dalam dua bulan sampai pertengahan September, membantu mendorong harga lebih tinggi, namun sejak itu turun tajam.
Sementara itu perak naik 0,55 persen pada $ 16,633 per ons namun masih mendekati level terendah sejak 9 Agustus.
Platinum datar pada $ 910,50 per ons dan paladium naik 0,98 persen pada $ 918,40 per ounce, tergelincir di bawah platinum setelah mencapai paritas harga untuk pertama kalinya dalam 16 tahun pekan lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi naik jika pelemahan dolar AS berlanjut. Juga perlu dicermati kondisi geopolitik seperti ketegangan AS-Korea Utara, yang jika mencuat lagi akan meningkatkan permintaan safe haven. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,275-$ 1,277, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,271-$ 1,269.
( vibiznews.com )
Baca Juga :
Sosialisasi Industri Perdagangan Berjangka komoditi | PT RIFAN FINANCINDO
Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan | RIFAN FINANCINDO
Waspada Penipuan Berkedok Investasi Masih Marak | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan | RIFAN FINANCINDO
Waspada Penipuan Berkedok Investasi Masih Marak | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Pialang PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT RIFAN
Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | PT. RIFAN FINANCINDO
Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53 % di Jawa Tengah | RIFAN
Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | PT. RIFAN
Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | RIFAN BERJANGKA
Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | RIFAN FINANCINDO SOLO
RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | RIFAN SOLO
Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | RIFAN BERJANGKA SOLO
Bursa komoditas berjangka disosialisasikan di Semarang | PT RIFAN SOLO
Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | PT RIFAN FINANCINDO SOLO
Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | RIFAN BERJANGKA SOLO
Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | PT. RIFAN FINANCINDO SOLO
Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI | PT. RIFAN SOLO
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.