PT RIFAN FINANCINDO - Tim Libas Kapuas Gabungan Ditpolair, Ditintelkam dan Polres Mempawah, Polda Kalbar, mengamankan sebanyak 46 tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok, Senin (2/10). Sebanyak 46 WNA itu diketahui keberadaannya sekitar pukul 09.30 WIB, saat pihaknya melakukan patroli perairan.
“Mereka ini kami temukan saat ada aktivitas pembangunan di tepian Sungai Kapuas di lokasi perusahaan semen milik PT CONCH atau tepatnya di Desa Wajok KM14, Kabupaten Mempawah,” ujar Kasi Tindak Polair Polda Kalbar, Kompol Dudung Setyawan di Pontianak, Senin (2/10).
Ia mengatakan, ke-46 orang tersebut saat ditanya tidak dapat menjawab sama sekali.
“Karena tidak ada satu pun yang bisa menjawab pertanyaan kami, maka timbul kecurigaan. Kemudian mereka semua kami minta berkumpul untuk dimintai dokumen keimigrasian kepada PT CONCH tempat mereka bekerja,” katanya.
Namun pihak PT CONCH menyatakan bahwa para TKA asal Tiongkok itu, yang memiliki dokumen keimigrasian berjumlah tujuh orang, sedangkan yang lainnya masih dalam proses.
“Untuk proses lebih lanjut kemudian mereka kami amankan ke Mako Direktorat Polair guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Dudung.
Dudung menambahkan, dari penyelidikan pihaknya, adapun jumlah tenaga kerja asing yang diamankan ke Direktorat Polair berjumlah 46 orang, dua orang di antaranya perempuan.
“Hasil pemeriksaan sementara hanya lima orang yang memiliki dokumen keimigrasian. Sedangkan 41 orang lainnya masih dalam tahapan kepengurusan dokumen,” katanya.
Sementara itu Mursalim, seorang koordinator para WNA tersebut saat diperiksa menjelaskan bahwa para WNA itu bekerja di lapangan sejak dua bulan lalu, yang keseluruhannya berjumlah 33 orang. Sedangkan sisinya baru datang dan bekerja selama dua minggu ini.
Hingga saat ini, kasus diamankannya 46 WNA asal Tiongkok yang diduga ilegal tersebut masih diperiksa.
( aktual.com )
Baca Juga :
Kasus First Travel Bukti Ketidakpahaman Masyarakat akan Investasi | PT RIFAN FINANCINDO
PT Rifan Financindo Berjangka Beri Bantuan 20 Unit Tempat Sampah Portable | RIFAN FINANCINDO
Waspada Penipuan Berkedok Investasi Masih Marak | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Pialang PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT RIFAN
Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | PT. RIFAN FINANCINDO
Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53 % di Jawa Tengah | RIFAN
Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | PT. RIFAN
Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | RIFAN BERJANGKA
Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | RIFAN FINANCINDO SOLO
RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | RIFAN SOLO
Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | RIFAN BERJANGKA SOLO
Bursa komoditas berjangka disosialisasikan di Semarang | PT RIFAN SOLO
Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | PT RIFAN FINANCINDO SOLO
Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | RIFAN BERJANGKA SOLO
Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | PT. RIFAN FINANCINDO SOLO
Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI | PT. RIFAN SOLO
“Mereka ini kami temukan saat ada aktivitas pembangunan di tepian Sungai Kapuas di lokasi perusahaan semen milik PT CONCH atau tepatnya di Desa Wajok KM14, Kabupaten Mempawah,” ujar Kasi Tindak Polair Polda Kalbar, Kompol Dudung Setyawan di Pontianak, Senin (2/10).
Ia mengatakan, ke-46 orang tersebut saat ditanya tidak dapat menjawab sama sekali.
“Karena tidak ada satu pun yang bisa menjawab pertanyaan kami, maka timbul kecurigaan. Kemudian mereka semua kami minta berkumpul untuk dimintai dokumen keimigrasian kepada PT CONCH tempat mereka bekerja,” katanya.
Namun pihak PT CONCH menyatakan bahwa para TKA asal Tiongkok itu, yang memiliki dokumen keimigrasian berjumlah tujuh orang, sedangkan yang lainnya masih dalam proses.
“Untuk proses lebih lanjut kemudian mereka kami amankan ke Mako Direktorat Polair guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata Dudung.
Dudung menambahkan, dari penyelidikan pihaknya, adapun jumlah tenaga kerja asing yang diamankan ke Direktorat Polair berjumlah 46 orang, dua orang di antaranya perempuan.
“Hasil pemeriksaan sementara hanya lima orang yang memiliki dokumen keimigrasian. Sedangkan 41 orang lainnya masih dalam tahapan kepengurusan dokumen,” katanya.
Sementara itu Mursalim, seorang koordinator para WNA tersebut saat diperiksa menjelaskan bahwa para WNA itu bekerja di lapangan sejak dua bulan lalu, yang keseluruhannya berjumlah 33 orang. Sedangkan sisinya baru datang dan bekerja selama dua minggu ini.
Hingga saat ini, kasus diamankannya 46 WNA asal Tiongkok yang diduga ilegal tersebut masih diperiksa.
( aktual.com )
Baca Juga :
Kasus First Travel Bukti Ketidakpahaman Masyarakat akan Investasi | PT RIFAN FINANCINDO
PT Rifan Financindo Berjangka Beri Bantuan 20 Unit Tempat Sampah Portable | RIFAN FINANCINDO
Waspada Penipuan Berkedok Investasi Masih Marak | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Pialang PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT RIFAN
Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | PT. RIFAN FINANCINDO
Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53 % di Jawa Tengah | RIFAN
Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | PT. RIFAN
Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | RIFAN BERJANGKA
Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | RIFAN FINANCINDO SOLO
RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | RIFAN SOLO
Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | RIFAN BERJANGKA SOLO
Bursa komoditas berjangka disosialisasikan di Semarang | PT RIFAN SOLO
Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | PT RIFAN FINANCINDO SOLO
Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | RIFAN BERJANGKA SOLO
Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | PT. RIFAN FINANCINDO SOLO
Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI | PT. RIFAN SOLO
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.