Senin, 02 Oktober 2017

Industri Telekomunikasi Dilanda PHK?

RIFANFINANCINDO - Isu pemutusan hubungan kerja ( PHK) massal berhembus kencang di lingkungan penyedia layanan telekomunikasi. Mengutip Kontan, Senin (2/10/2017), PHK terjadi di Indosat dan XL. Salah satu alasannya adalah banyaknya Tenaga Kerja Asing (TKA) yang membanjiri lingkungan pekerjaan di dalamnya.

Sekjen Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Sabda Pranawa Jati mengaku, saat ini sebanyak 40 orang pekerja akan di-PHK untuk saat ini dan kurang lebih 300 pegawai lainnya sedang dalam proses selanjutnya. "Betul di Indosat dan di Xl Axiata sedang ada ancaman PHK massal dengan jenis pekerjaan yang jadi target PHK adalah bagian IT & Network," terangnya kepada Kontan.co.id, Minggu (1/10/2017).

Sabda menambahkan, keberadaan TKA di dalam lingkungan pekerjaan saat ini semakin banyak dan di beberapa fungsi sudah masuk hingga level manager. Untuk sektor telekomunikasi, di Indosat Ooredoo dan Xl Axiata, Sabda mengaku banyak didominasi oleh TKA asal India. "Kecenderungan TKA yang bekerja di Indonesia untuk membawa dan merekomendasi teman sebangsanya," tambahnya.

Selain itu, sebagai pegawai lokal, pihaknya merasa bahwa profesionalisme yang ditunjukkan tidak seperti yang digembar-gemborkan, seperti lack of culture dan kebijakan lokal yang menimbulkan gesekan dan inefisiensi operasional yang berdampak pada bisnis. Salah satunya ada pada sektor upah. Sabda menilai TKA dengan jabatan dan beban pekerjaan yang sama dari pekerja lokal, mendapatkan upah yang lebih tinggi. "Ada indikasi pengabaian RPTKA (Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing) yang dipersyaratkan UU Ketenagakerjaan sehingga dibuat saat ada keinginan merekrut expat," tambah Sabda. Adapun jumlah pekerja tetap (PKWTT) Indosat sekitar 3.400 orang dan pegawai kontrak (PKWT) sebanyak 7.000 orang.

Dibantah

Menanggapi isu tersebut, Deva Rachman selaku Head of Corporate Communication Indosat mengaku tidak ada PHK massal seperti yang ramai diisukan saat dikonfirmasi oleh Kontan lewat pesan singkat. "Saat ini tidak ada PHK masal," tegasnya.

Deva menambahkan, isu seperti PHK massal merupakan hal yang lumrah jika muncul di lingkungan korporasi. Terkait rencana efisieni pegawai, Deva juga belum mau berbicara banyak. "Rencana bisnis perusahaan akan kami update sesuai dengan pelaksanaan," pungkasnya. ( kompas.co.id )


Baca Juga : 

Kasus First Travel Bukti Ketidakpahaman Masyarakat akan Investasi | PT RIFAN FINANCINDO

PT Rifan Financindo Berjangka Beri Bantuan 20 Unit Tempat Sampah Portable | RIFAN FINANCINDO

Waspada Penipuan Berkedok Investasi Masih Marak | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Pialang PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT RIFAN

Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | PT. RIFAN FINANCINDO

Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53 % di Jawa Tengah | RIFAN

Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | PT. RIFAN

Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | RIFAN BERJANGKA

Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | RIFAN FINANCINDO SOLO

RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | RIFAN SOLO

Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | RIFAN BERJANGKA SOLO

Bursa komoditas berjangka disosialisasikan di Semarang | PT RIFAN SOLO

Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | PT RIFAN FINANCINDO SOLO

Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | RIFAN BERJANGKA SOLO

Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | PT. RIFAN FINANCINDO SOLO

Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI | PT. RIFAN SOLO

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.