RIFANFINANCINDO - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramalkan bertahan di teritori negatif pada awal pekan ini, Senin (13/11), akibat minimnya sentimen positif bagi indeks.
Analis Lotus Andalan Sekuritas Krishna Setiawan mengatakan, data makro ekonomi cukup mengecewakan bagi pelaku pasar. Misalnya, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 yang di bawah prediksi pasar, yakni hanya 5,06 persen.
"Sentimen dari domestik tidak terlalu memuaskan bagi pelaku pasar," terang Krishan kepada CNNIndonesia.com, dikutip Senin (13/11).
Selain itu, cadangan devisa Indonesia per Oktober 2017 juga turun menjadi US$126,5 miliar dibandingkan dengan September 2017 yang mencapai US$129,4 miliar.
"(Pekan ini) rasanya saya belum lihat ada sentimen yang mengubah kondisi IHSG," sambung Krishna.
Maka itu, jelas Krishna, ia memprediksi IHSG bergerak terbatas sepanjang pekan ini dengan rentang support 5.980 dan resistance 6.060.
Lebih lanjut, ia mengatakan, kemungkinan besar IHSG hanya akan digerakan oleh sentimen individual. Misalnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang resmi melakukan pemecahan harga saham (stock split) pada akhir pekan lalu, Jumat (10/11).
"Jadi untuk BRI masih bisa naik lagi harga sahamnya, nantinya sedikit banyak akan menopang IHSG," tutur Krishna.
Di sisi lain, analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya justru optimis IHSG bisa berbalik arah positif pada perdagangan hari ini.
"kondisi pergerakan IHSG masih terlihat cukup kuat bertahan dalam rentang konsolidasi wajar," kata William melalui risetnya.
Tak tanggung-tanggung, William bahkan memprediksi IHSG dapat menyentuh level resistance di angka 6.123 dengan level terbawah atau support 5.972.
"IHSG hari ini berpotensi melaju di zona positif," pungkas William.
Adapun, IHSG sepanjang pekan lalu terkoreksi 0,29 persen ke level 6.021. Sementara, nilai kapitalisasi pasar mengikuti dengan penurunan 0,29 persen menjadi Rp6.665 triliun.
Sementara itu, mayoritas bursa saham Wall Street juga terpantau melemah. Dow Jones dan S&P500 masing-masing turun 0,17 persen dan 0,09 persen, sedangkan Nasdaq Composite hanya menguat tipis 0,01 persen. ( cnnindonesia.com )
Analis Lotus Andalan Sekuritas Krishna Setiawan mengatakan, data makro ekonomi cukup mengecewakan bagi pelaku pasar. Misalnya, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 yang di bawah prediksi pasar, yakni hanya 5,06 persen.
"Sentimen dari domestik tidak terlalu memuaskan bagi pelaku pasar," terang Krishan kepada CNNIndonesia.com, dikutip Senin (13/11).
Selain itu, cadangan devisa Indonesia per Oktober 2017 juga turun menjadi US$126,5 miliar dibandingkan dengan September 2017 yang mencapai US$129,4 miliar.
"(Pekan ini) rasanya saya belum lihat ada sentimen yang mengubah kondisi IHSG," sambung Krishna.
Maka itu, jelas Krishna, ia memprediksi IHSG bergerak terbatas sepanjang pekan ini dengan rentang support 5.980 dan resistance 6.060.
Lebih lanjut, ia mengatakan, kemungkinan besar IHSG hanya akan digerakan oleh sentimen individual. Misalnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang resmi melakukan pemecahan harga saham (stock split) pada akhir pekan lalu, Jumat (10/11).
"Jadi untuk BRI masih bisa naik lagi harga sahamnya, nantinya sedikit banyak akan menopang IHSG," tutur Krishna.
Di sisi lain, analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya justru optimis IHSG bisa berbalik arah positif pada perdagangan hari ini.
"kondisi pergerakan IHSG masih terlihat cukup kuat bertahan dalam rentang konsolidasi wajar," kata William melalui risetnya.
Tak tanggung-tanggung, William bahkan memprediksi IHSG dapat menyentuh level resistance di angka 6.123 dengan level terbawah atau support 5.972.
"IHSG hari ini berpotensi melaju di zona positif," pungkas William.
Adapun, IHSG sepanjang pekan lalu terkoreksi 0,29 persen ke level 6.021. Sementara, nilai kapitalisasi pasar mengikuti dengan penurunan 0,29 persen menjadi Rp6.665 triliun.
Sementara itu, mayoritas bursa saham Wall Street juga terpantau melemah. Dow Jones dan S&P500 masing-masing turun 0,17 persen dan 0,09 persen, sedangkan Nasdaq Composite hanya menguat tipis 0,01 persen. ( cnnindonesia.com )
Baca Juga
Sosialisasi Industri Perdagangan Berjangka komoditi | PT RIFAN FINANCINDO
Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan | RIFAN FINANCINDO
Marak Investasi Bodong, Masyarakat Diedukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Pialang PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT RIFAN
Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | PT. RIFAN FINANCINDO
Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53 % di Jawa Tengah | RIFAN
Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | PT. RIFAN
Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | RIFAN BERJANGKA
Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | RIFAN FINANCINDO SOLO
RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | RIFAN SOLO
Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | RIFAN BERJANGKA SOLO
Bursa komoditas berjangka disosialisasikan di Semarang | PT RIFAN SOLO
Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | PT RIFAN FINANCINDO SOLO
Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | RIFAN BERJANGKA SOLO
Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | PT. RIFAN FINANCINDO SOLO
Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan | RIFAN FINANCINDO
Marak Investasi Bodong, Masyarakat Diedukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Pialang PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT RIFAN
Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | PT. RIFAN FINANCINDO
Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53 % di Jawa Tengah | RIFAN
Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | PT. RIFAN
Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | RIFAN BERJANGKA
Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | RIFAN FINANCINDO SOLO
RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | RIFAN SOLO
Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | RIFAN BERJANGKA SOLO
Bursa komoditas berjangka disosialisasikan di Semarang | PT RIFAN SOLO
Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | PT RIFAN FINANCINDO SOLO
Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | RIFAN BERJANGKA SOLO
Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | PT. RIFAN FINANCINDO SOLO
Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI | PT. RIFAN SOLO








0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.