Selasa, 18 Desember 2018

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak Mentah Tergelincir, Batu Bara Newcastle Melemah






PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Harga batu bara tergelincir ke zona merah pada akhir perdagangan Senin (17/12/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Januari 2019 ditutup melemah 0,91% atau 0,95 poin di level US$103,15 per metrik ton.

Harga batu bara mengakhiri reli penguatan dua hari setelah ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,53% atau 55 poin ke level US$104,1 per troy ounce pada perdagangan Jumat (14/12).

Sementara itu di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Januari 2019 terus menguat 0,17% atau 0,15 poin dan ditutup di level US$90,90 per troy ounce, kenaikan hari kelima berturut-turut.

Sejalan dengan harga batu bara Newcastle, harga minyak mentah berakhir di bawah level US$50 per barel untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun pada perdagangan Senin di tengah tumbuhnya kekhawatiran kelebihan pasokan.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Januari ditutup merosot US$1,32 di level US$49,88 per barel di New York Mercantile Exchange.

Kondisi bearish berlanjut setelah penutupan dengan harga WTI turun ke US$49,01 per barel, level terendah sejak September 2017. Adapun minyak WTI kontrak Februari turun ke level US$49,47 per barel.

Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman Februari ditutup turun 67 sen di level US$59,61 per barel di ICE Futures Europe exchange di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$9,41 terhadap WTI untuk bulan yang sama.

Penurunan ini dimulai setelah penyedia data Genscape Inc. dikabarkan melaporkan peningkatan stok di pusat penyimpanan terbesar Amerika dan semakin intensif setelah Departemen Energi AS memproyeksikan output yang lebih tinggi dalam minyak shale AS.

Harga minyak berada di jalur untuk penurunan bulanan ketiga berturut-turut terlepas dari upaya oleh OPEC, Rusia, dan eksportir utama lainnya untuk menghentikan penurunan harga.

“Harga minyak mentah telah menyusut mendekati level US$50 dalam beberapa pekan terakhir tetapi selalu rebound. Melintasi ambang batas itu adalah hal yang “signifikan”,” kata Michael Loewen, pakar strategi komoditas di Scotiabank, Toronto, seperti dilansir Bloomberg.

"Kita mungkin akan melihat perlambatan pasokan di AS. Saya pikir produsen akan bereaksi.”

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                 US$/MT

17 Desember   103,15 (-0,91%)

14 Desember   104,10 (+0,53%)

13 Desember   102,50 (+0,49%)

12 Desember   102,00 (+0,20%)


Sumber : www.bisnis.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.