Senin, 15 Juni 2020

RIFAN FINANCINDO - Bursa Asia Terkoreksi karena Kekhawatiran Gelombang 2 Covid-19






RIFAN FINANCINDO - Bursa Asia Pasifik turun pada awal perdagangan Senin (15/6/2020) karena kekhawatiran pandemi virus corona (Covid-19) muncul kembali.

Di Jepang, Nikkei 225 melemah 0,64 persen pada awal perdagangan, sementara indeks Topix turun 0,33 persen.

Di Korea Selatan, Kospi melemah 0,68 persen. Sementara itu, S&P/ASX 200 di Australia menguap 0,33 persen.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang turun 0,25 persen.

Investor pada perdagangan Senin memantau perkembangan pandemi corona.

Sebuah distrik di ibu kota Tiongkok, Beijing berada dalam darurat setelah infeksi ditemukan di sekitar pasar grosir, menurut Reuters.

Sementara di Amerika serikat (AS), Texas dan North Carolina melaporkan kenaikan rawat inap terkait virus pada Sabtu (13/5/2020).

"Berita selama akhir pekan tidak banyak membantu meredakan kekhawatiran risiko tindakan pembatasan putaran baru," tulis ahli strategi valuta asing di National Australia Bank, muncul kembali dalam sebuah catatan.

"Ketika ekonomi dibuka kembali, tingkat infeksi meningkat. Pertanyaannya, apakah langkah-langkah mendeteksi akan cukup efisien memungkinkan langkah-langkah penahanan lokal, tanpa harus menutup seluruh perekonomian," kata Catril.

Sementara data ekonomi Tiongkok Mei dijadwalkan akan dirilis sekitar pukul 10.00 pagi. Data itu mencakapu produksi industri serta investasi aset tetap.


Sumber : beritasatu

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat dalam blogspot kami ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita terbaik, namun demikian kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blogspot kami ini. Kami berhak mengatur dan menyunting isi saran atau tanggapan dari pembaca atau pengguna agar tidak merugikan orang lain, lembaga, ataupun badan tertentu serta menolak isi berbau pornografi atau menyinggung sentimen suku, agama dan ras.